Desa Oymyakon di wilayah Yakutia, Rusia Timur Jauh terkenal sebagai
desa terdingin di dunia. Suhu di desa itu di bulan Januari rata-rata
adalah -50 derajat Celcius.
Kini, temperatur udara
Oymyakon anjlok ke angka minus 71 derajat Celsius. "Bahkan tak ada
pesawat yang mampu mendarat pada musim dingin," tulis Mail Online, Senin, 18 Februari 2013.
Dikenal sebagai "Kutub
Dingin", Oymyakon menjadi desa hunian terdingin di dunia, dengan jumlah
penduduk sekitar 500 orang. Pada tahun 1920-1930, Oymyakon menjadi
tempat persinggahan para penggembala rusa. Untuk menyelesaikan masalah
penduduk nomaden, pemerintah, kala itu Soviet, membangun permukiman
permanen di Oymyakon.
Dalam kesehariannya, penduduk Oymyakon kerap menghadapi berbagai masalah, dari tinta pena yang mudah membeku, wajah yang sering dihinggapi es beku, serta baterai yang gampang kehilangan daya.
Bahkan,
penduduk Oymyakon kerap membiarkan kendaraan dalam posisi menyala,
meski tengah terparkir. Sebab, mereka khawatir akan sulit kembali
menghidupkan mobil itu. "Bahkan sinyal telepon genggam kerap hilang
karena suhu yang terlalu dingin."
Guna mendapatkan panas
serta menikmati fasilitas modern, penduduk Oymyakon membakar batu bara
dan kayu. Rendahnya suhu udara pun membuat tumbuhan tak bisa hidup di
sana.
Sehingga penduduk harus
menyantap daging rusa dan kuda, setiap hari. Meski tanpa sayur, penduduk
di sana tak menderita kekurangan gizi. Sebab mereka mengonsumsi susu
hewan yang mengandung banyak mikronutrien.
Desa ini berada 750 meter
di atas permukaan laut. Panjang harinya beragam, dari 3 jam pada
Desember, serta 21 jam di musim panas. Untuk pendidikan anak-anak tetap
sekolah seperti di kota lain. Mereka libur jika suhu udara di bawah
minus 52 derajat Celsius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar