Kamis, 21 Maret 2013
Dokter Puskesmas ditemukan tewas dalam posisi sujud
Eko Susanto (40), Kepala Puskesmas Kecamatan Purwantoro 2, Wonogiri, Jawa Tengah, ditemukan tewas di rumah dinasnya. Pria yang juga berprofesi sebagai dokter itu ditemukan sudah tidak bernyawa dengan mulut berbusa, dan berdarah dalam posisi sujud.
Diduga, Eko tewas karena overdosis obat. Selain itu, muncul dugaan lain bahwa Eko mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri, karena tak kuat menahan tekanan batin setelah bercerai dengan istrinya.
"Ada tanda seperti overdosis. Mulutnya mengeluarkan darah dan berbusa. Kondisi psikisnya memang agak terguncang setelah berpisah dengan istrinya. Tapi, perpisahan itu sudah lama," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, Widodo, Selasa (19/3).
Sedang soal dugaan korban meninggal karena bunuh diri, Widodo mengatakan hal itu hanya merupakan kemungkinan. Sama seperti dugaan bahwa Eko mati karena overdosis obat. DKK atau kepolisian belum bisa memastikan penyebab kematian dokter tersebut, karena keluarga korban menolak jenasah diotopsi.
"Sebenarnya, kalau diotopsi bisa diketahui penyebab pasti kematian korban. Tapi, keluarganya menolak otopsi. Tadi ada rencana memulangkan jenazah korban ke tempat asalnya di Tuban (Jawa Timur). Tadi mantan istrinya juga ikut ngurusi," jelasnya.
Widodo lebih lanjut mengatakan, korban tinggal sendirian di rumah dinas. Terkadang, ada perawat yang membantu Eko di rumah dinasnya. Perawat itu pula yang menurut Widodo mengetahui lebih jauh apa terjadi pada Eko.
Berdasarkan penuturan Widodo, pada Selasa (19/3) pagi, Eko tak terlihat bangun meski hari beranjak siang. Saksi pun kemudian mencoba membangunkan Eko yang berada di dalam kamar. Namun hingga beberapa kali ketukan, Eko tak merespon. Bahkan, sampai si perawat berteriak memanggil, tak ada respon dari kamar yang pintunya terkunci dari dalam tersebut.
Lantaran penasaran, perawat tersebut mendobrak pintu itu, dan kaget karena mendapati Eko dalam posisi tubuh seperti bersujud dan tak bergerak. Mulutnya mengeluarkan busa bercampur darah. Mengetahui hal itu dia kemudian melapor ke polisi.
"Tadi anggota langsung ke tempat kejadian perkara (TKP). Info yang kami terima, ada busa bercampur darah yang keluar dari mulutnya. Telinganya juga mengeluarkan darah. Ada kemungkinan dia overdosis," kata Kapolsek Purwantoro AKP Mastika saat dikonfirmasi terpisah.
http://www.merdeka.com/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar