Jumat, 05 April 2013

10 Fakta Penjara Alcatraz yang Anda Tidak Ketahui


Foto : Alcatraz (Tar_Heel_Rob)
Foto : Alcatraz (Tar_Heel_Rob)
ALASKA - Siapa yang tidak kenal dengan penjara Alcatraz. Penjara yang dulu merupakan benteng militer di Teluk San Fransisco, Amerika Serikat (AS) itu ternyata menyimpan banyak sejarah dan juga misteri yang belum diketahui oleh publik. Demikian 10 fakta mengenai peristiwa yang pernah terjadi di penjara itu.

1. Al Capone main banjo dengan narapidana Alcatraz

Bos mafia ternama, Al Capone, merupakan salah seorang tahanan yang pernah mendekam di penjara tersebut. capone yang menyogok sipier penjara saat menjalani masa tahanan di Alaska karena skandal pajak, terpaksa dipindahkan ke penjara pulau itu. Namun ketika berada di Alcatraz, Capone tampil sebagai narapidana yang kooperatif. Capone pun diizinkan bermain banjo bersama band narapidana Alcatraz.2. Tidak pernah ada laporan mengenai tahanan yang kabur
Sebanyak 36 narapidana di Alcatraz dikabarkan berhasil melarikan diri. Namun 23 orang di antara mereka tertangkap dan enam orang dari 23 itu ditembak mati, sementara itu dua orang lainnya dikabarkan tenggelam. Insiden larinya narapidana itu ternyata menginspirasi dunia sinematografi untuk membuat film yang berjudul “Escape from Alcatraz” (1979). Meski para narapidana itu dikabarkan tewas, jasad mereka tidak pernah ditemukan.
3. Alcatraz adalah nama burung
Sebelum pulau itu dijadikan sebuah benteng, pulau itu merupakan rumah dari koloni burung pelikan berwarna coklat. Seorang warga Spanyol Juan Manuel de Ayala menjadi warga Eropa pertama yang berlayar menuju Golden Gate pada 1775 silam. Ayala-lah yang memberi nama pulau itu dengan sebutan “La Isla de Los Alcatraces” (Pulau burung pelikan). Nama itu akhirnya diugah dengan nama “Alcatraz.”

4. Tidak ada “burung” di sel Alcatraz

Seorang pembunuh bernama Robert Stroud menjalani masa tahanannya di Alcatraz atas keputusan Presiden Woodrow Wilson. Saat di Alcatraz, Stroud dikabarkan mulai mempelajari hal-hal yang berbau kedokteran, menulis, dan memelihara banyak burung hingga akhirnya selnya pun terlihat kumuh. Meski demikian, Stroud harus menyerahkan peliharaannya ke otoritas penjara. Kisah hidup Stroud menginspirasi seorang sutradara yang membuat film berjudul “Birdman of Alcatraz.” Seperti dilansir dari History.com, Selasa (2/4/2013), Stroud sama sekali tidak memelihara burung di selnya.
5. Puluhan aktivis Indian pernah menduduki Alcatraz
Puluhan aktivis Indian yang dipimpin oleh seorang warga suku Mohawk, Richard Oakes, menduduki pulau tersebut pada November 1969. Demonstran Indian itu menuntut otoritas penjara Alcatraz mendirikan universitas dan pusat kebudayaan. demonstran itu terus berjuang sampai 1971. Meski aksi mereka telah berhenti, coretan-coretan grafiti di tembok Alcatraz menjadi kenangan tersendiri bagi aktivis Indian itu.

6. Tahanan pertama Alcatraz adalah seorang militer

Pada awalnya, Alcatraz didedikasikan untuk kepentingan militer. Militer AS mulai memenjarakan para personilnya yang didakwa atas sejumlah tindak kejahatan di benteng itu. Saat Perang Saudara AS pecah, Alcatraz mulai dipenuhi dengan tahanan yang berasal dari desertir-desertir pasukan Unifikasi (utara) dan simpatisan Konfederasi (selatan). Sel-sel Alcatraz juga mulai dimanfaatkan untuk memenjarakan warga Indian yang menentang pemerintah.

7. Alcatraz rumah dari mercusuar pertama di Pantai Barat AS

Sebuah mercusuar kecil diaktifkan di pulau Alcatraz pada 1854 silam. Bangunan itupun menjadi mercusuar pertama yang pernah ada di Pantai Barat AS. Namun mercusuar itu menjadi semakin usang dan tidak menarik setelah pasukan AS membangun sel-sel yang menghalangi Golden Gate. Pada 1909, AS pun membangun mercusuar baru yang lebih tinggi ketimbang mercusuar sebelumnya.
8. Narapidana paling buruk “tidak langsung” dipindahkan ke Alcatraz
Para terdakwa yang mendekam di penjara Alcatraz tidak mesti seorang pelaku kejahatan kelas kakap. Narapidana di penjara itu umumnya adalah narapidana yang membutuhkan bimbingan moral dan merupakan narapidana yang tidak patuh terhadap sistem peradilan federal karena sering menyuap sipir penjara. Setelah di Alcatraz, mereka pun bisa dikembalikan ke penjara federal.

9. Tidak mungkin kabur dari Alcatraz dengan cara “berenang”

Sejumlah pejabat AS meragukan kemampuan para narapidana Alcatraz yang ingin melarikan diri dengan cara berenang. Arus air di Teluk San Fransisco sangat kuat. Pada 1962, seorang narapida bernama John Paul Scott nekad kabur dengan cara berenang. Namun Scott akhirnya kelelahan dan polisi pun menemukannya dalam keadaan tak sadarkan diri.

10. Banyak narapidana yang “ingin” ditahan di Alcatraz

Meski Alcatraz bukanlah sebuah diskotik atau tempat bersenang-senang, reputasi Alcatraz cukup menarik minat para narapidana. Kebijakan satu orang dalam satu sel yang diberlakukan Alcatraz membuat narapidana merasa nyaman karena tidak ada narapidana lain yang akan melukainya. Salah seorang tahanan Alcatraz, James A. Johnston, cukup bersyukur karena dirinya ditahan di penjara itu. Johnson adalah seorang miskin, namun di Alcatraz, dia bisa mendapatkan makanan yang cukup. Setiap narapidana yang berkelakuan baik juga akan mendapatkan hak khsus seperti diperbolehkan menonton film dan mengakses perpustakaan.